Kesempatan belajar Dhamma melalui program dhammaclas masa Vasa Vihara Karangdjati untuk tahun 2009 telah berakhir, dengan diadakannya dhammaclas sesi ketiga atau sesi yang terakhir. Acara tersebut diadakan pada hari Sabtu, tanggal 12 September dimulai tepat pukul 19.00 WIB. Hadir dalam Dhammaclas tersebut adalah Bhikkhu Jotidhammo Mahathera sebagai pembicara.
Dhammaclas sesi yang terakhir ini, Bhante Joti, panggilan akrab Bhikkhu Jotidhammo, membahas tentang pengertian yang salah dari umat Buddha berkaitan dengan semangat hidup. Dikatakan oleh Bhante Joti, umat Buddha bisa memilih, menjadi bhikkhu atau perumah tangga. Dua pilihan itu memiliki kewajiban masing-masing, yang tidak bisa disamakan. Kalau memilih menjadi bhikkhu jangan seperti umat awam, demikian pula sebaliknya, kalau menjadi umat awam perumah tangga, jangan seperti bhikkhu.
Kesalahan berpikir itu antar lain, umat Buddha banyak yang berpendapat bahwa kekayaan, materi, jabatan, kepandaian, itu tidak penting karena menimbulkan “kemelekatan”. Padahal, adalah tugas umat awam mengusahakan kesuksesan dalam hidupnya baik secara materi atau yang lain. Kesalahannya bukan pada materi, kekayaan atau jabatan, tapi bagaimana kita memandang hal-hal tu. Yang harus dilakukan umat Buddha adalah mengusahakan hal-hal itu dengan jalan yang benar, menggunakan sila yang benar, serta memiliki pengertian yang benar tentang materi, bukan dengan menghindarinya sama sekali. Kalau mau menghindar, maka jadilah bhikkhu, meninggalkan keduniawaian, demikian seloroh Bhante joti.
Bhante Joti juga mengingatkan, bahwa umat Buddha harus dapat membedakan antara Viriya (semangat), dengan Tanha (nafsu) dalam mencapai kesuksesan duniawi tersebut. Viriya menekankan pada proses, sehingga dalam mencapainya selalu mengikuti kaidah sila dan etika yang ada. Sementara Tanha menekankan pada hasil, akibatnya mungkin orang akan mengabaikan sila dan etika, kalau perlu dilanggarnya, asal materi duniawi bisa didapat. Umat Buddha yang baik harusnya penuh Viriya, bukan penuh Tanha.
Dhammaclas sesi terakhir ini dihadiri sekitar 70 orang. Berjalan cukup seru karena banyak sekali pertanyaan-pertanyaan seputar sukses sebagai umat awam ini. Setelah berlangsung selama dua jam, dhammaclas berakhir. Semoga apa yang disampaikan dalam dhammaclas ini akan membawa kemajuan dan kebaikan bagi semuanya.