Selasa, 10 Februari 2009

Magha Puja




Māgha adalah nama bulan dalam kalender Buddhis yang bersamaan dengan bulan Februari/Maret. Pada bulan purnama dalam bulan Māgha terjadi peristiwa penting yang terjadi hanya satu kali saja dalam kehidupan Buddha Gotama sebagaimana yang tertulis dalam Mahāpadāna Sutta dari Kitab Suci Dīghanikāya (Dialogues of the Buddha) jilid dua. Peristiwa penting tersebut dikenal dengan nama Cāturaṅgasannipata: Berkumpulnya 1250 Siswa Mulia yang memiliki empat ciri, yaitu:

1. Semua siswa telah mencapai kesucian Arahat;

2. Semuanya ditahbiskan menjadi bhikkhu oleh Buddha sendiri (Ehi bhikkhu);

3. Semuanya berkumpul tanpa janji terlebih dahulu;

4. Buddha memberikan ringkasan dari ajaran Beliau yang disebut Ovādapāṭimokkha.

Ovādapāṭimokkha Gāthā

1. Khantiparamaṁ tapo tītikhā

Nibbānaṁ paramaṁ vadanti buddhā

Na hi pabbajjito parūpaghāṭi

Samaṇo hoti paraṁ viheṭhayanto.

2. Sabba pāpassa akaranaṁ

Kusalass’ūpasampadā

Sacitta pariyodapanaṁ

Etaṁ Buddhānasāsanaṁ.

3. Anūpavādo anūpaghāto

Pāṭimokkhe ca saṁvaro

Mataññutā ca bhattasmiṁ

Patañca sayanāsanaṁ

Adhicitte ca āyogo

Etaṁ Buddhānasāsanan’ti.

Sajak-sajak pengajaran Pāṭimokkha (peraturan bhikkhu)

1. Kesabaran adalah cara bertapa yang luhur

Nibbāna adalah Yang Teragung, sabda para Buddha

Ia bukanlah seorang petapa apabila mencelakai dan menyakiti orang lain.

2. Tidak melakukan segala macam perbuatan jahat

Melakukan perbuatan baik

Memurnikan batin

Inilah ajaran para Buddha.

3. Tidak menghina, tidak menyakiti,

Mengendalikan diri sesuai dengan pāṭimokkha (peraturan bhikkhu)

Makan secukupnya (tidak berlebihan), berdiam di tempat sunyi

Giat mengembangkan batin nan luhur. Inilah ajaran para Buddha.


Tahun ini Purnama di bulan Magha tepat pada tanggal 9 Pebruari 2009. Slamat Merayakan Magha Puja. semoga membawa kebahagiaan bai kita dan semua Makhluk.

LK PATRIA-Vidyasena, Menjadi Pemimpin yang Peduli dan Melayani


Sebuah acara yang sangat bagus bagi Pemuda, diadakan oleh gabungan Pemuda Theravada Indonesia (PATRIA) dan pemuda Vidyasena dari Vihara Vidyaloka. Acara tersebut berupa Latihan kempemimpinan.

Acara latihan kepemimpinan atau LK bagi organisasi pemuda tidaklah asing. Namun acara kali ini menggunakan konsep yang unik dan inovatif. Jika selama ini latihan kepemimpinan lebih banyak dilakukan di gedung atau dalam ruangan dengan seabrek teori dan motivasi, maka pada acara LK kali dilakukan dnegan konsep live in.

Peserta diharuskan tinggal di rumah penduduk dan mengikuti rutinitas acara yang ada di keluarga tempat tinggal. Acara ini dikolaborasikan dengan pemberian materi pengantar, serta arena out bond yang merupakan games sekaligus pendidikan kepemimpinan.

Konsep acara LK dengan live ini sebenarnya adalah bagian dari upaya menumbuhkan rasa pelayanan dan kepedulian pada generasi muda. Bagaimana mereka dapat ikut bersama merakan kesibukan, kesulitan kerja keras dari para keluarga yang ditinggali, yang rata-rata petani itu. Pengalaman yang sangat berharga bagi peserta untuk dapat merasakan bagaimana sulitnya merumput mncari pakan ternak, membersihkan kotoran sapi atau juga kegiatan yang lainnya.

Pemimpin yang baik, adalah pemimpin yang bisa peduli dan melayani. Itulah yang hendak dicapai dari LK yang diadakan di dusun Kenteng, Ngroto dan Dalangan, desa Sumogawe, Getasan, Salatiga. LK ini dikuti oleh 40 peserta baik yang aktif di Vihara Vidyaloka maupun Vihara Karangdjati Yogyakarta.

Kunjungan Luangpu Am Santiworayan ke Vihara karangdjati


Diluar dugaan, kesempatan yang sangat baik bagi umat Buddha di Yogyakarta dan sekitarnya. Pada tanggal 13-15 Januari 2009, YM Phrakru Am Santiworayan (Luangpu Am Santiworayan/Dhammakammo) beserta kedua orang murid senior yakni Phra Vinai Sukhito dan Phra Sanya Shotiyano yang tinggal di sebuah Vihara Hutan di pedalaman Thailand berkenan berkunjung ke Yogyakarta.

Kunjungan beliau ke Indonesia adalah dalam rangka mmberikan pendalaman Dhamma kepada umat Buddha, mnumbuhkan tekad dan Keyakinan kepada Tiratana serta memberikan kesmepatan kepada umat Buddha Indonesia untuk memeupuk kebajikan.

Vihara Karangdjati berkesempatan mendapat kunjungan beliau, yaitu pada hari rabu, tanggal 14 Januari 2009 pukul 19.00, Luangpu, beserta dua muridnya dengan didampingi oleh Bhikkhu Dhammmakaro Mahathera sebagai penterjemah, berkunjung ke Vihara karangdjati.

Pada kesempatan tersebut, Luangpo berkenan memberikan sedikit pesan Dhamma, dan memberikan pemberkahan. Usa belia tidak meghalangi, dan dengan penuh semangat memberikan dorongan kepada umat Buddha, menumbuhkan tekad dan keyakinan agar senantiasa menempuh jalan yang benar. Hampir semua yang hadir, sekitar 150 umat Buddha yang hadir, merasa meski sebentar, tapi sudah merupakan kesempatan yang sangat baik untuk dapat bertemu dengan Beliau.

Dalam kunjungan ke Indonisa ini, meski berkunjung di negara yang tidak familier dengan tradisi Buddhis, namun kebiasaan peraturan tetap dijalankan dengan baik, salah satunya beliau tetap menjalankan Pindapatta. Umatpun tidak melwatakan kesempatan ini, dan rela pagi-pagi menuju Vihara Mendut magelang (tempat beliau tinggal selama di Yogyakarta) untuk ikut berdana makan.

Semoga Kunjungan beliau membawa manfaat bagi kita umat Buddha khususnya, dan untuk kesejahteraan , kesehatan serta kemakmuran dan keamanan rakyat Indonesia

Luanpo, didamping Bhante Dhammakaro, serta kedua murid Luangpo

Suasana ketika Pemberian pesan Dhamma

Pemberian cinderamata dari Luanpo Am kepada umat yang hadir

Pemberkahan