Jumat, 30 Juli 2010

Pindapata SMB Karangdjati ke Vihara Mendut


“Adik-adik baris yang rapi ya, tuh Bhante dan Samanera saja rapi sekali!” Kakak-kakak sekolah minggu mengatur barisan adik-adiknya. Suasana riuh karena harus mengatur anak-anak terdengar. Ditambah dengan pertanyaan kenapa harus lepas alas kaki, apa boleh ngasih uang dll, acara pindapata yang diadakan kali ini emang menjadi ajang pengenalan salah satu tradisi Buddhis yang efektif.
Siang hari Minggu tanggal 18 Juli 2010, Sekolah Minggu Vihara Karangdjati berkunjung ke Vihara Mendut, dengan acara khusus untuk melaksanakan Pindapata, berdana makan kepada para Bhikkhu dan samanera. Hal ini dilakukan bertepatan dengan pelaksanaan Program Pabbaja Samanera Sementara dari Sangha Theravada Indonesia.
Pindapata adalah tradisi para samana. Para Bhikkhu dan samanera akan berjalan keluar vihara ke kampung-kampung untuk memberi kesempatan berdana makanan kepada Umat awam. Makanan itu dikumpulkan dalam mangkuk atau pata, sehingga dikenal dengan pindapata. Karena kondisi yang tak memungkinkan layaknya di negara Buddhis, di Indonesia tradisi ini jarang dilakukan. Akibatnya muncul kurangnya pemahaman tentang Pindapata ini, sehingga sering ditemukan praktek-praktek yang kurang tepat dalam Pindapata misalnya memberikan dana berupa materi, bukan makanan. Nah, kesempatan ini  bagus bagi anak-anak sekolah Minggu Vihara Karangdjati, karena berkesempatan untuk belajar dan langsung praktek Pindapata.
Begitu jadwal makan siang bagi para Bhkkhu dan samanera, anak-anak ini telah siap dengan paket makanannya. Satu-persatu Para samana lewat di depannya, satu persatu mereka memberikan paket makan itu ke dalam mangkok para samana itu. Setelah itu, semua ikut kedalam ruang makan para samana untuk mengikuti renungan terhadap makanan. Kesmepatan berkunjung ke vihara Mendut, juga dimanfaatkan dengan baik untuk melihat keindahannya sekaligus  foto-foto tentu saja.

 ayo baris yang rapi..

 mana sih Bhantenya, gak datang-datang.. (tolah-toleh)


terima dana kami Bhante..

Sabtu, 10 Juli 2010

Live In Adik-Adik Sekolah Minggu di Kulon Progo : Aku pasti Bisa!

Apa jadinya kalau anak-anak yang terbiasa tinggal di perkotaan, untuk sementara waktu tinggal di desa dan mengikuti kegiatan masyarakat desa? Seru pastinya. Ini yang terjadi pada adik-adik Sekolah Minggu Vihara Jakarta Dhammacakka Jaya dan adik-adik Sekolah Minggu Vihara Karangdjati Jogja, dalam kegiatan Live In Kulonprogo

Kegiatan ini berlangsung selama 3 hari, dari tanggal 1-3 juli 2010 bertempat di dusun Gunung Kelir, desa Jatimulyo, kecamatan Girimulyo Kulonprogo, dan diikuti sejumlah 29 anak dan 10 kakak pendamping. Tanggal 1 juli, rombongan dari Jakarta tiba di Vihara karangdjati Jogja, untuk mandi, makan pagi dan isitirahat sejenak setelah perjalanan jauh menggunakan bis. Siangnya, rombongan ini bersama-sama dengan rombongan dari Jogja bersama-sama bermain di taman Pintar jogja. Setelah capek bermain, kemudian perjalanan dilanjutkan menuju lokasi live in. Karena lokasi yang tidak memungkinkan untuk menggunakan bis besar, rombongan pindah ke bis kecil dan mengangkut mereka menempuh perjalanan naik gunung.

Sambutan hangat diberikan olah masyarakat dan kakak-kakak dari Vihara setempat yang memang sudah menunggu sejak siang. Setelah istirahat sejenak, adik-adik langusng menuju rumah tempat tinggalnya.Selama live in ini adik-adik dikenalkan dengan kegiatan masayarakat setempat, utamanya beternak kambing etawa dan membuat gula jawa. Mereka juga diharuskan belajar mengikuti pola hidup seperti masyarakat setempat.

Selain itu, diadakan juga kegiatan wisata berupa tracking ke obyek wisata Goa, yang dikemas dengan model mencari jejak. Penutupan acara ini ditandai dengan penyerahan bingkisan paket alat sekolah kepada adik-adik sekolah minggu Vihara setempat. Paket bantuan ini merupakan hasil dari pengumpulan Koran bekas oleh adik-adik Sekolah Minggu Jakarta, jadi benar-banar hasil dari adik-adik sendiri.

Siang hari, tanggal 3, dengan gerimis yang turun didaerah itu, rombongan berpamitan untuk kembali ke kota asal. Pengalaman berharga telah didapatkan oleh adik-adik ini, bagaimana makan, mandi, tidur, dan berkegiatan bersama penduduk desa. Dengan demikian kegiatan ini diharapkan bukan sekedar mengisi liburan, tapi juga mendidik empati sejak dini. Seuaii tema kegiatan, Aku pasti Bisa! Adik-adik juga diharapkan akan bisa mengatasi segala hal yang mungkin tidak begitu disukai, agak dapat lebih tumbuh berkambang lebih baik. Prestasi juga buat sekolah minggu Vihara Jakarta Dhammacakka Jaya dan Vihara Karangdjati Jogja, yang menjadi pioneer kegiatan live in model ini untuk usia anak-anak SD.